Jumat, 03 September 2010

Hijab

Bicara tentang hijab, ternyata hal ini bukan barang baru di Indonesia. Karena ternyata pada abad ke-17, budaya hijab ini sudah dilakukan oleh Ratu Zakiatuddin Inayat Syah dari Aceh.

Jadi, pada 23 Januari 1678, Ratu Zakiatuddin Inayat Syah dilantik. Dalam masa kekuasaannya, datanglah seorang utusan resmi Syarif dan Mufti Makkah di bawah pimpinan Yusuf al Qudsi. Saat menerima tamu tersebut, Ratu Zakiatuddin menerimanya dari balik hijab.

A Hasjmy mengutip naskah Tawarikh Raja-Raja Kerajaan Aceh karya Muhammad Yunus Jamil, menceritakan panjang lebar pertemuan Ratu beserta segenap petinggi kerajaan dengan rombongan dari Makkah.

“... Tahun 1681 rombongan Syarif Makkah itu sampai di Banda Aceh Darussalam, dimana mereka diterima oleh Ratu dengan segala upacara kebesaran. ,ereka sangat kagum menyaksikan Banda Aceh yang cantik dan permai; segala bangsa berdiam disana, kebanyakan mereka kaum saudagara.

Ketika mendapat kesempatan menghadap Sultanah, keheranan mereka jadi bertambah, dimana mereka dapati tentara pengawal istana terdiri dari prajurit-prajurit perempuan yang semuanya mengendarai kuda. Pakaian dan hiasan kuda-kuda itu dari emas dan perak. Tingkahlaku pasukan kehormatan itu dan pakaian mereka cukup sopan, tidak ada yang menyalahi peraturan agama Islam.

Ketika mereka menghadap Sultanah, mereka dapati Sri Ratu dengan para pembantunya yang terdiri dari kaum perempuan duduk di balik tabir lain sutera dewangga yang berwarna kuning berumbai-rumbai dan berhiaskan emas permata. Ratu berbicara dalam bahasa Arab yang fasih dengan mempergunakan kata-kata yang diplomatis sehingga menimbulkan takjub yang amat sangat bagi para utusan. Dalam pergaulan di Istana tidak ada satu pun yang mereka dapati yang di luar ketentuan ajaran Islam ...”

Rombongan dari Makkah sempat tinggal di Aceh setahun lamanya. Ketika mereka kembali ke Makkah, Ratu Zakiatuddin menghadiahi mereka emas permata. Pada 3 Oktober 1688, Ratu Zakiatuddin wafat dan digantikan Ratu Kamalat Syah.

Jadi, seperti budaya-budaya yang lainnya yang ada di Indonesia, hijab sudah menjadi salah satu hasil akulturasi yang sudah membudaya di Indonesia sudah sejak lama. Karena memang, pada abad ke-7, sekitar tahun 625 M, menurut literatur kuno Tiongkok, telah ada perkampungan Arab Islam di pesisir barat Sumatera, dan yang tertua ada di Barus. Hal ini memungkinkan terjadi akulturasi budaya tersebut.

Sumber:

Habis baca-baca Eramuslim Digest Edisi Koleksi 9; The Untold History: Konspirasi Penggelapan Sejarah di Indonesia (Pra Islam hingga abad 19)

Tidak ada komentar: