Tampilkan postingan dengan label eL-Ka. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label eL-Ka. Tampilkan semua postingan

Kamis, 23 Juni 2011

E. Coli: Si Kecil yang Mewabah

Awal Juni 2011 lalu Negara Jerman dihebohkan dengan ribuan warga negaranya harus dilarikan ke rumah sakit akibat sebuah bakteri. Bahkan bakteri ini merenggut nyawa sebanyak 35 orang lho Sob. Mayoritas mengalami diare berdarah, dan tak sedikit yang mengalami komplikasi ginjal. Bakteri yang mewabah di Jerman ini disinyalir telah mengkontaminasi kecambah dari sebuah perkebunan di negara bagian Lower Saxony di utara Jerman.

Ternyata wabah bakteri ini tidak hanya terjadi di Jerman. Di Prancis pun bakteri yang sama menyebabkan enam orang anak dirawat di rumah sakit Kota Lille, utara Prancis karena mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri tersebut. Bedanya dengan di Jerman, sumber bakteri ini berasal dari daging giling yang dihidangkan dalam beefburger.

Bakteri yang sedang naik daun ini bernama Escherichia coli, atau biasa disingkat E. coli. Pada umumnya, masyarakat mengetahui kalau bakteri ini penyebab terjadinya infeksi saluran pencernaan. Padahal, bakteri yang ditemukan oleh Theodor Escherich pada 1885 dan dapat ditemukan dalam usus besar manusia ini, tidak berbahaya. Malah ia menguntungkan manusia dengan memproduksi vitamin K atau dengan mencegah bakteri lain berkembang di dalam usus.

Namun meski demikian tidak semua bakteri E. Coli berbahaya dan dapat mengakibatkan keracunan makanan serius pada manusia lho Sob. Hanya E. Coli tipe O157:H7 yang pernah mewabah di Amerika Serikat pada 1982 dan E.Coli strain O104:H4 yang mewabah di Jerman baru-baru ini.

Jenis O104:H4 dimasukkan sebagai salah satu Enterohaemorrhagic E.Coli (EHEC), yang bisa menyebabkan pengidapnya mengalami diare berdarah. Bahkan seringkali kasus ini berkembang menjadi haemolytic uraemic syndrome (HUS), penyakit yang bisa menyebabkan kegagalan fungsi ginjal dan berbagai komplikasi infeksi lain.

Bisa dibilang ini merupakan jenis bakteri yang menjadi salah satu tulang punggung pada dunia bioteknologi. Karena hampir semua rekayasa genetika di dunia bioteknologi selalu melibatkan bakteri ini. hal ini terjadi karena susunan genetikanya yang sederhana dan mudah untuk direkayasa. Bakteri ini juga merupakan media cloning yang paling sering dipakai.

Industri kimia mengaplikasikan teknologi fermentasi yang memanfaatkan E. coli. Misalnya dalam produksi obat-obatan (insulin, antiobiotik), high value chemicals (1-3 propanediol, lactate). Secara teoritis, ribuan jenis produk kimia bisa dihasilkan oleh bakteri ini asal genetikanya sudah direkayasa sedemikian rupa guna menghasilkan jenis produk tertentu yang diinginkan.

Meski menurut menteri kesehatan kita ibu Endang Rahayu Sedyaningsih bakteri E. Coli yang ada di Indonesia tidak berbahaya karena berbeda strain, namun tidak ada salahnya kita untuk cermat dengan apa-apa yang berhubungan dengan bakteri ini.

Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, Prof dr Tjandra Yoga Aditama, mengatakan bahwa E.Coli hidup di suhu 7 derajat celcius dan mati di suhu 70 derajat celcius. “Jadi jika bahan pangan dimasak dengan benar, bakteri akan mati,” katanya.

Agar terhindar dari bahaya E.Coli, Katherine Zeratsky, pakar nutrisi Mayo Clinic memberikan beberapa panduan:

  • Perhatikan tampilan, bau, dan rasa makanan dan minuman sebelum masuk ke tubuh.
  • Cuci bahan makanan sampai bersih. Gosok seluruh permukaan dengan lembut.
  • Cuci tangan, perabot rumah tangga, dan peralatan dapur dengan sabun dan air hangat sebelum digunakan.
  • Pisahkan bahan makanan mentah dari makanan siap saji.
  • Masak makanan sampai matang dengan suhu minimal 71 derajat celcius.
  • Simpan bahan makanan dengan teknik penyimpanan yang baik di lemari es.
  • Hindari jus, produk susu, dan minuman apel yang tidak dipasteurisasi.
  • Hindari konsumsi minuman dari sumber air yang terpolusi.

Kamis, 23 Desember 2010

NASA Temukan Mikroba Hidup dengan Arsenik

Baru-baru ini NASA merilis sebuah temuan bentuk kehidupan baru. Apakah itu? Sob mau tahu?

Jadi, salah seorang astrobiolog NASA menemukan sebuah mikroba yang melahap arsenik untuk hidupnya. Untuk menunjukkan ketakjuban pada mahkluk ini, NASA mendeskripsikannya dengan: “Life as we do not know it”.

Oleh penemunya Felisa Wolfe-Simon dari Universitas Negeri Arizona, mikroba ini diberi nama GFAJ-1. Felisa dan timnya berhasil membujuk mikroba untuk membangun dirinya dengan arsenik di kolam fosfor, sebuah substitusi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Arsenik sangat kimiawi saat bereaksi dalam fosfor, yang meliputi tugas-tugas seperti menjaga DNA dalam double helix yang rapi, mengaktifkan protein dan menyediakan energi dalam sel. Jika temuan baru ini divalidasi maka memiliki implikasi besar di bidang biokimia dasar, asal-usul dan evolusi kehidupan, baik di Bumi dan tempat lain di alam semesta. Wuih…berat nih, Sob.

"Ini hasil luar biasa, mencolok, sangat penting, dan mengagumkan jika benar. Saya bahkan cenderung lebih skeptis karena implikasinya. Tapi pekerjaan mereka yang menarik. Ini orisinil dan mungkin sangat penting," kata Alan Schwartz, kimiawan molekul dari Radboud University di Nijmegen, Belanda.

Eksperimen ini dimulai dengan sedimen di Danau Mono timur California yang berkerumun dengan udang, lalat dan alga yang juga dapat bertahan dalam kondisi kimia danau. Mono Lake terbentuk dalam cekungan tertutup (air melakukan penguapan), membuat air danau hampir tiga kali lebih asin daripada laut. Sehingga kondisinya menjadi sangat basam, kaya karbonat, fosfor, arsenik serta belerang.

Dipimpin oleh Felisa Wolfe-Simon yang juga merupakan peneliti NASA Astrobiology Institute dan US Geological Survey di Menlo Park, California, para peneliti membangun kultur mikroba dari sedimen Danau Mono. Mikroba mendapat makanan khas gula, vitamin dan beberapa bekas logam, tetapi tidak fosfat (form favorit biologi fosfor). Kemudian tim mulai menambah arsenate (analog form arsenic) dalam jumlah yang semakin ditambah.

Salah satu mikroba, yang sekarang diidentifikasi sebagai rantai GFAJ-1 diambil dan dibudidayakan dalam tabung uji. GFAJ-1 ini adalah penggemar garam dan berasal dari keluarga Halomonadaceae yang sebagian besar hidup di laut. Beberapa diberi makan arsenate dan lainnya fosfat (phosphate). Mikroba yang hidup dari arsenate tidak berkembang sebanyak fosfat, tetapi tetap terus tumbuh, membelah dua kali lipat setiap dua hari.Jika benar, mikroba ini telah mengatasi tantangan hidup dengan cara yang berbeda,” kata Felisa.

Tau gak Sob, kalau arsenik dalam tabel periodik itu berada tepat di bawah fosfor. Dan dari enam elemen penting kehidupan yaitu karbon, hidrogen, nitrogen, oksigen, fosfor and sulfur (CHNOPS), fosfor memiliki distribusi yang relatif naik turun di permukaan bumi. Nah, jika mikroba dalam tabung uji bisa dipaksa untuk hidup di arsenik, ada kemungkinan kehidupan primordial muncul di tempat yang kaya arsenik, untuk berubah menjadi fosfor di kemudian hari.


Kemiripan antara arsenik dan fosfor juga membuat elemen tersebut begitu beracun. Kehidupan sering tidak dapat membedakan keduanya dan arsenik dapat menyusup ke dalam sel itu sendiri. Di sana arsenik bersaing dengan fosfor dan membentuk sekelompok belerang yang menyebabkan kematian sel. Beberapa mikroba “bernafas” dengan melompati elektron, tetapi dalam berbagai kasus unsur beracun tetap berada di luar sel. Biokimia dasar mengatakan bahwa molekul ini sangat tidak stabil, mereka akan hancur jika berkembang dengan arsenate dan bukan fosfat.

Penelitian ini memiliki implikasi bagi berbagai jenis kehidupan yang mungkin suatu hari nanti ditemukan astrobiolog dalam tata surya. “Studi memberi pemahaman bagaimana kehidupan dapat beradaptasi dan kita harus siap untuk temuan yang tidak terduga. Jika anda melihat tempat-tempat lain dari danau hidrokarbon di Titan hingga ke padang pasir Mars, kita benar-benar tidak boleh meremehkan kemampuan kehidupan untuk beradaptasi di tempat-tempat ini,” ujar Dirk Schulze-Makuch, astrobiolog dari Washington State University di Pullman.

Felisa menyatakan, bahwa ini semua bukan tentang arsenik ataupun Mono Lake. Baginya, ada sesuatu yang mendasar mengenai pemahaman atas fleksibilitas kehidupan. Implikasi dari penemuan besar ini, menurut Felisa, berimbas besar pada pemahaman mengenai kehidupan dan kemungkinan-kemungkinan lain mengenai keberadaan organisme di planet lain yang tidak selalu harus sama dengan yang ada di bumi.

Hal ini mengingatkan kepada pernyataan Ed Weiler ilmuwan NASA yang menyebutkan, “Definisi kehidupan baru saja diperluas”. Dan ini kali kedua dunia dikejutkan dengan mahluk yang berhubungan dengan DNA.

(LiveScience.com, dan berbagai sumber)

Kamis, 11 November 2010

Ibnu Al-Nafis: Ahli Fisiologi Terhebat

Yang mahasiswa kedokteran, pasti kenal nama Ibnu Al-Nafis? Ibnu Al-Nafis yang punya nama lengkap Ala al-Din Abu al-A’la Ali Ibn Abi Hazm al-Quraishi ini di didaulat sebagai ahli fisiologi terhebat di era keemasan Islam pada abad ke-13 M. Ibnu Al-Nafis yang berasal dari Damaskus ini adalah seorang tabib Arab (1210-1288), yang bahasa kerennya sekarang adalah dokter.

Kenapa ia didaulat sebagai ahli fisiologi terhebat? Ternyata, ia adalah dokter pertama yang mampu menjelaskan prinsip dasar dari teori modern mengenai dasar-dasar sirkulasi lewat temuannya tentang sirkulasi dalam paru-paru, sirkulasi jantung, dan kapiler. Ia menemukan ini 350 tahun lebih dahulu daripada Sir William Harvey dari Kent, Inggris yang selama ini menyandang kredit penemu sistem sirkulasi di paru-paru.

Fakta ini diungkap pada 1957 oleh Professor Dr J B Latham dari Universitas Manchester dalam peringatan 300 tahun wafatnya William Harvey (Sunday Times, 9 Juni 1957). Profesor ini juga menyebutkan, bahwa Ibn Al-Nafis telah memperbaiki kesalahan dari teori Galen's yang menyebutkan adanya saluran tak terlihat di antara dua bilik jantung.

Galen menguraikan bagaimana darah mencapai bagian kanan jantung dan bergerak menuju pori-pori yang tak terlihat di cardiac septum menuju bagian kiri jantung. Di sana darah bertemu dengan udara dan membangun sebuah ‘kekuatan’ sebelum diedarkan ke seluruh tubuh. Menurut Galen, sistem vena merupakan bagian yang terpisah dari sistem arteri saat mereka ‘kontak’ dalam pori-pori tak terlihat itu.

Sementara al-Nafis membantahnya dalam kitabnya yang berjudul Syarah Qanun, “Darah dari kamar kanan jantung harus menuju bagian kiri jantung, namun tak ada bagian apapun yang menjembatani kedua bilik itu. Sekat tipis pada jantung tidak berlubang. Dan bukan seperti apa yang dipikirkan Gallen, tidak ada pori-pori tersembunyi di dalam jantung. Darah dari bilik kanan harus melewati vena arteriosa (arteri paru-paru) menuju paru-paru, menyebar, berbaur dengan udara, lalu menuju arteria venosa (vena paru-paru) dan menuju bilik kiri jantung dan bentuk ini merupakan spirit vital.”

Al-Nafis juga secara tegas mengatakan bahwa jantung hanya memiliki dua kamar. Dan di antara dua bagian itu sungguh tidak saling terbuka. Sekat antara dua bilik jantung lebih tipis dari apapun. Keuntungan yang didapat dengan adanya sekat ini adalah, darah pada bilik kanan dengan mudah menuju paru-paru, bercampur dengan udara di dalam paru-paru, kemudian didorong menuju arteria venosa ke bilik kiri dari dua bilik jantung.

Kemudian Al-Nafis juga menjelaskan, bahwa yang diperlukan paru-paru untuk transportasi darah menuju vena arteriosa adalah keenceran dan kehangatan pada jantung. “Apa yang merembes melewati pori-pori pada cabang-cabang pembuluh menuju alveoli pada paru-paru adalah demi percampurannya dengan udara, berkombinasi dengannya, dan hasilnya menjadi sesuatu yang diperlukan di bilik kiri jantung. Yang mengantar campuran itu ke bilik kiri arteria venosa,” tulisnya.

Sebelum Professor Dr J B Latham mengungkap penemuan Al-Nafis ini, ternyata seorang fisikawan Mesir Dr Muhyo Al-Deen Altawi juga pernah mengungkapnya. Saat ia menyusur kanal-kanal sejarah sejak tahun 1924, ia menemukan sebuah tulisan berjudul Commentary on the Anatomy of Canon of Avicenna di perpustakaan nasional Prussia, Berlin (Jerman). Saat itu, Dr Muhyo tengah belajar mengenai sejarah Kedokteran Arab di Albert Ludwig’s University Jerman.

Dalam dunia kedokteran Al-Nafis tak hanya berkontribusi di bidang fisiologi. Ia juga dikenal sebagai dokter yang menyokong kedokteran ekperimental, postmortem otopsi, serta bedah manusia. Bahkan sejarah juga mencatat Al-Nafis sebagai dokter pertama yang menjelaskan konsep metabolisme. Kemudian ia mengembangkan aliran kedokteran Nafsian tentang sistem anatomi, fisiologi, psikologi, dan pulsologi.

Jumat, 03 September 2010

Anak Mesjid Melek SocMed

Pernah dengar istilah “Socmed”? Yup, benar banget, itu akronim buat social media. Istilah yang kalau diterjemahkan ke bahasa Indonesia menjadi: media sosial. Kalau menurut Wikipedia, media sosial adalah media dimana para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, forum dalam dunia virtual.

Masih bingung? eL-Ka tanya, punya akun di Friendster, MySpace, Facebook atau Twitter gak Sob? Nah, itu dia yang namanya situs jejaring sosial, dan itu adalah bagian dari media sosial.

Terdapat banyak angka statistik yang menunjukkan penggunaan media sosial dan tingkat keefektifannya bagi bagi banyak orang di seluruh penjuru dunia. Seperti di Amerika, sebuah penelitian yang dilakukan pada akhir Desember 2009 menyebutkan, sebanyak 234 juta orang usia 13 tahun dan lebih tua telah menggunakan mobile device; perangkat yang memudahkan orang untuk mengakses media sosial. Pada Desember 2009 juga, situs jejaring sosial Twitter ternyata telah memproses lebih dari satu milyar tweet. Yang jika dirata-ratakan, per harinya hampir 40 juta tweet yang diproses. Ckckck.

Sejarah

Sebenarnya nih Sob, istilah media sosial tidak terbilang baru juga. Orang-orang sudah menggunakan media digital ini untuk jaringan, pergaulan dan pengumpulan informasi selama 30 tahun lho.

Jadi, kemunculan media sosial ternyata bukan bermula oleh komputer, melainkan oleh telepon. Istilah online jaman dulu itu bukan seperti online pada jaman sekarang yang identik dengan Yahoo Messenger, Google Talk, chat di Facebook dan yang lainnya. Tetapi istilah online jaman dulu identik dengan telepon. Ini terjadi pada awal-awal kemunculan telepon pada medio 1950an.

Kemudian pada 16 Januari 1978, dua anggota Chicago Area Computer Hobbyist Exchange, Ward Christensen dan Randy Suess dalam dua minggu menciptakan jejaring sosial online pertama di dunia yang disebut Bulletin Board System (BBS). BBS pun kemudian dikembangkan dan dibuka untuk umum pada 1979. BBS pada saat itu sudah bisa digunakan untuk berdiskusi online menggunakan papan pesan, membangun komunitas, melakukan proses mengunduh file, bahkan game online. Tampilannya tentu saja tidak seperti situs-situs yang ada saat ini yang penuh warna. BBS tidak berwarna dan tidak memiliki gambar karena hanya menggunakan program MS-DOS 3.0.

Pada tahun 1980an, media sosial sifatnya masih underground. Ada memang perangkat-perangkat yang sah dipergunakan, namun ada pula perangkat-perangkat kembangan yang dikembangkan secara sembunyi-sembunyi. Bahkan software bajakan juga sudah bermunculan lho. Uniknya lagi, pada medio 1980an ini pun terjadi pernikahan pertama yang calon pengantinnya dipertemukan melalui chatting di dunia maya. Pasangan pengantin inipun ditampilkan dalam acara Phil Donahue. Jadi ingat film You’ve Got Mail!-nya Tom Hanks, he he he.

Internet memang eksis sejak akhir 1960an, tapi nih Sob, ternyata world wide web alias www baru bisa diakses publik tepatnya pada 6 Agustus 1991. Bahkan pada awal 1990an, aksesnya terbatas hanya untuk kalangan kampus, pemerintah, militer dan hacker tentunya. Sejak 1994-1995, internet service providers (ISPs) pun mulai dikembangkan di Amerika. Ini memberikan akses internet tak terbatas bagi para penggunanya. Saking tak terbatasnya, para pengguna internet bisa beropini sebebas-bebasnya di dunia maya. Maka untuk membatasinya, dibuatlah standar etika media sosial online pertama yang lazim disebut netiquette atau netiket.

Media sosial ini semakin berkembang seiring perkembangan teknologi. Sampai akhirnya SixDegrees, situs jejaring sosial pertama muncul pada 1997. Kemudian disusul dengan beberapa jejaring sosial yang fenomenal seperti Friendster (2002), MySpace (2004), Facebook (2004) dan Twitter (2006). Bahkan sekarang juga muncul jejaring sosial berbasis lokasi seperti Foursquare dan Koprol. Nah, sebagai angkatan 2000an, kamu pernah punya akun yang mana? Atau pernah mencoba semuanya?

Remaja Mesjid dan Media Sosial

Bulan Ramadhan kemarin, sambil menunggu buka puasa, Sob ngabuburit dimana? Pasti gak sedikit deh yang ngabuburit pake media sosial alias internetan. Kalau jaman dulu nih, yang addict sama internet pasti dibilang kutu buku, aneh bin kuper. Tapi kalau sekarang, yang gak bisa internetan malah dibilang gak gaul dan gak keren.

Yup, saat ini internet sudah menjadi life style. Maka gak heran kalau sekarang laptop dan netbook sudah bukan lagi barang langka. Bahkan smartphone, ipad dan sejenisnya saja saat ini mudah sekali untuk didapatkan dengan harga terjangkau. Karena kayaknya ada yang kurang tiap kali bepergian tapi gak bisa up date status dan lokasi. Iya kan?

Tapi nih Sob, media sosial gak melulu cuma buat pergaulan lho. Kalangan pebisnis banyak menggunakan media sosial untuk mengembangkan bisnis mereka. Media sosial bisa menjadi tempat promosi gratis bagi mereka yang juga menggeluti bisnis online.

Para politisi dan anggota dewan juga banyak menggunakan media sosial untuk melakukan personal branding atas diri mereka. Misalnya dengan mensosialisasikan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan para konstituennya, atau mensosialisasikan kebijakan yang baru saja dibuatnya.

Bahkan ulama dan ustadz saja sudah banyak yang ikut bergabung di media sosial. Wuih, ustadz gaul dong. Weits, tunggu dulu! Para ustadz itu lagi dakwah kok. Mereka mensosialisasikan fatwa-fatwa melalui media sosial. Bahkan tidak sedikit yang mau melayani untuk menjawab konsultasi agama secara interaktif. Yup, para ustadz ini sedang merambah dunia Dakwah 2.0.

Lalu remaja kayak kita bisa gak sih memanfaatkan sisi-sisi lain dari media sosial? Bisa banget. Misalnya nih Sob, rohis atau organisasi remaja masjid kita punya usaha kecil-kecilan untuk menambah uang kas negara. Nah, media sosial bisa digunakan untuk membantu penjualannya. Siapa tahu, ada rekan kita di Papua yang kepincut sama barang dagangan kita dan order deh. Bahkan, bisa jadi lintas negara. Tapi ya kalau lintas negara, ongkir alias ongkos kirimnya juga mesti diperhatikan ya Sob, he he he.

Media sosial juga bisa dijadikan alat branding kita atau organisasi atau bahkan komunitas kita. Misalnya, Sob punya komunitas pecinta buku. Untuk menyalurkan hobi Sob itu, Sob bisa bergabung dengan salah satu (atau lebih) media sosial untuk berjejaring. Siapa tahu ada saudara kita di pelosok nusantara yang membutuhkan buku dan bisa Sob bantu.

Contoh lain media sosial sebagai alat branding, misalnya, saat ini isu terorisme stigmanya gak lepas dari orang Islam. Sebagai remaja muslim, masa rela sih Islam dicap sebagai agama teroris? Nah, untuk membantu membersihkan citra Islam, media sosial bisa disulap jadi sarana dakwah yang efektif. Kita bisa up load tulisan-tulisan keislaman yang inspiratif dan mencerahkan, bahkan kita bisa memberikan ajakan kepada kebaikan bagi teman-teman kita di jejaring sosial. Jadi, kalau dulu anak-anak mesjid (remaja mesjid atau rohis) dakwahnya cuma lewat buletin dan majalah dinding, sekarang harus sudah bermigrasi ke media sosial.

Saat ini, media sosial yang ada di dunia maya itu sudah menjadi tempat pertarungan ideologi. Kalau gak pintar-pintar memfilter, bisa tersesat juga. Pastinya kita gak mau kan kalau saudara kita ada yang tersesat akidahnya hanya karena keseringan bergaul di dunia maya? Untuk itu, sebagai anak mesjid, yuk kita sama-sama melek socmed! Agar bisa membawa pulang kawan-kawan yang terlanjur “tersesat” di dunia maya, kembali ke pelukan Islam. Wallahu’alam.

Selasa, 27 Juli 2010

Penutup Kepala pun Masih Dilarang di Turki

Sekitar akhir Januari 2010. saya dan beberapa kawan di kru Lembar Khazanah (eL-Ka) diundang kawan-kawan aktivis mahasiswa yang kebetulan jadi eo acara International Youth Gathering (IYG) ketiga untuk meliput kegiatannya. Berhubung acara ini bertaraf internasional, kami tentunya gak mau ketinggalan moment dan “jaringan” tentunya, he he he.

Kebetulan kami disodorkan aktivis muslimah asal Turki untuk digarap jadi figur di salah satu rubrik muda bernama Teman Kita. Berdiskusi dengan mereka cukup menarik, meski dengan bahasa Inggris seadanya. Gelar Advanced IV sembilan tahun lalu pun sedang dipertaruhkan, he he he. Tapi kita kan tim yang keren, jadinya, meski wawancara gado-gado (setengah bahasa Inggris – saya dan Arief, setengah bahasa Arab – jatah Daniel), wawancara tetap berjalan lancar. Dan hasilnya, inilah potret tentang anak muda Turki berdasarkan kacamata dua muslimah ini. Selamat membaca ^__^

Senanur Avci dan Nagehan

Peserta IYG Asal Turki

Penutup Kepala pun Masih Dilarang di Turki

Bagaimana jadinya jika perwakilan pemuda Islam dari beberapa negara di dunia berkumpul di Jakarta? Yup, beberapa waktu lalu di Jakarta dilaksanakan International Youth Gathering (IYG) ketiga. Kegiatannya tidak jauh dari berdiskusi dan saling bertukar informasi serta solusi permasalahan dunia Islam dari perspektif anak muda tentunya. Nah, Teman Kita kali ini adalah perwakilan kontingen Turki, Senanur Avci dan Nagehan. Di sela-sela acara jamuan makan siang oleh Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, pada Kamis (21/01/2010) di Candi Bentar, Ancol, kru eL-Ka sempat menculik kedua teman kita ini untuk bincang-bincang ringan. Mau tahu apa bocorannya? Yuk ikuti obrolan kru eL-Ka Arief Kamaluddin, Daniel Handoko dan Diyah Kusumawardhani dengan para aktivis Turki ini.

eL-Ka: Setelah beberapa hari mengikuti IYG, pengalaman apa sih yang kalian dapatkan?

Nagehan: Kami datang kesini melalui NGO. Kami membicarakan wajah-wajah ummat. NGO memberikan jaringan kepada kami. Sehingga kami bisa mengenal satu sama lain, dan menghabiskan waktu bersama.

Senanur: Saat kami datang kesini, kami bertemu saudara se-iman dari seluruh negara. Kami bertukar informasi, dan informasi-informasi ini bisa berguna untuk pendidikan saya. Saya mengambil jurusan Hubungan Internasional di Istanbul Bilgi University.

eL-Ka: Nama NGO kalian?

Senanur: Hayat Health and Social Services Foundation

Nagehan: Bogazici (Bosphorous) University Reunion Association

eL-Ka: Selain NGO, aktifitas kalian apa saja?

Senanur: Kami juga aktif di organisasi mahasiswa. Kadang kalau ada masalah Palestina, kami sering mengumpulkan bantuan berupa uang untuk Palestina. Kami mengumpulkan uang dari sumbangan mahasiswa.

Nagehan: Kami membangun sebuah laboratorium komputer di Palestina dengan uang-uang sumbangan mahasiswa tadi.

eL-Ka: Bagaimana dengan sistem pendidikan kalian di Turki?

Nagehan: Sekolah kami menggunakan pendidikan sekuler. Sistem pendidikan kami dari sekolah dasar sampai universitas juga sekuler, bukan pendidikan Islam. Ada semacam kursus agama di sekolah, tapi itu sifatnya pilihan dan tidak diwajibkan. Kita hanya bisa mendapatkan pendidikan Islam melalui NGO dan pendidikan alternatif lainnya.

Senanur: Seperti orang Nasrani, mereka bisa mengabaikan kursus ini.

eL-Ka: Selain sistem pendidikan yang masih sekuler, tantangan apa lagi yang kalian hadapi?

Senanur: di Turki kami tidak bisa menggunakan jilbab ke wilayah publik. Saat ini kebijakannya sedang diupayakan untuk berubah, supaya minimal bisa menggunakan headscarf (penutup kepala, eL-Ka.) bagi muslimahnya. Dan itu cukup membuat reaksi.

Nagehan: Turki, mayoritasnya memeluk Islam. Mereka memiliki iman. Mereka mempraktekkan Islam. Contohnya saya. Saya tidak menggunakan jilbab, tapi saya berusaha untuk tetap menjalankan agama saya, seperti melaksanakan shalat lima waktu. Banyak orang di Turki yang seperti saya (tidak berjilbab, eL-Ka.). Inilah produk dari sistem sekuler. Tapi saya berharap bisa lebih baik lagi, insya Allah.

eL-Ka: Seberapa kuat sih NGO yang kalian ikuti mempengaruhi kebijakan di negaramu?

Nagehan: Sulit untuk mempengaruhi kebijakan pemerintah di Turki. Contohnya, di Indonesia yang 20 tahun lalu jilbab menjadi permasalahan, kemudian timbul reaksi masyarakat, dan masalah jilbab pun menemukan jalan keluar. Sedangkan di Turki, kami bereaksi tapi hal ini tidak bisa diselesaikan. Karena aturannya sangat ketat dan kejam. Militer punya kekuatan besar dalam isu-isu pemerintahan. Jadi sangat sulit untuk mengubah dan melawan sekulerisme.

Senanur: Dan sistem sekuler pun akhirnya mempengaruhi sistem pendidikan kami.

eL-Ka: Bagaimana cara kalian mengajak teman-teman kalian untuk bergabung dalam gerakan kalian?

Nagehan: Biasanya kami menggunakan jalur-jalur informal. Kami berdiskusi satu sama lain, lalu saling berkirim e-mail. Kadang kita menggunakan web-pages. Kami menggunakan akses internet untuk berhubungan satu sama lain, dan masing-masing sangat aktif satu sama lain untuk memberikan informasi, dan berbagi banyak hal menggunakan internet.

Senanur: kami memiliki banyak e-mail group. NGO dapat mempublikasikan program dan kegiatannya disana. Kami juga memiliki koran atau majalah Islam yang terbit harian atau mingguan. NGO juga mempublikasikan program-programnya melalui koran atau majalah tadi.

eL-Ka: Gerakan kalian bukan gerakan underground yang tidak legal kan?

Nagehan: Kami legal. Cuma memang institusi publik kami saja yang buruk. Kami bisa beribadah, kami memiliki banyak masjid, kami belajar Islam, kami juga bisa belajar Quran. Tidak ada masalah dengan itu semua. Tapi, kita tidak bisa memasuki kampus menggunakan jilbab, juga tidak bisa bekerja sebagai dokter, guru dengan jilbab.

Senanur: Ada beberapa sekolah Islam swasta yang memperbolehkan muslimah menggunakan jilbab, juga di beberapa rumah sakit swasta. Tapi di wilayah publik, beberapa pekerja yang awalnya bekerja secara legal namun mereka menjadi tidak legal karena hanya menggunakan jilbab.

eL-Ka: Bagaimana orang-orang memandang aktivitas kalian ini?

Nagehan: Menurut pendapat saya, setelah kudeta militer pada 1980, atmosfir di Turki berubah drastis. Orang-orang mulai bersikap simpati satu sama lain. Karena dalam kudeta militer ini setiap orang terluka. Baik itu muslim, maupun non muslim. Jadi, mereka mulai membangun hubungan yang kuat.

Senanur: Beberapa orang berprasangka. Beberapa menerima kami apa adanya, beberapa melihat jilbab kita, dan beberapa ada yang bersikap tidak baik. Tapi atmosfir menjadi berubah dengan pendidikan masyarakat. Contohnya, sepuluh tahun lalu di Turki tidak banyak ditemukan perempuan menggunakan jilbab. Namun sekarang alhamdulillah sudah banyak peningkatan. Dan sekarang, orang-orang tidak berreaksi seperti 20 tahun lalu, sebelum kudeta. Kita menjadi familiar dengan jilbab sekarang. Saya pikir, NGO Islam sudah bekerja keras untuk mengubah cara berpikir rakyat Turki.

eL-Ka: Bagaimana dengan generasi muda di Turki?

Nagehan: Generasi muda kami memahami Islam seperti melakukan shalat, mengaji al-Quran, tapi tidak bisa melaksanakannya di kehidupan sehari-hari. Contohnya, saya tidak bisa menggunakan jilbab, karena di wilayah publik hal ini dilarang. Melalui pendidikan sekuler, perlahan mereka berusaha mengubah mindset, nilai-nilai, dan kebiasaan kami sehari-hari.

Namun kondisi generasi muda sekarang sudah jauh lebih baik. Mereka mulai melaksanakan praktek-praktek keislaman di wilayah publik. Misalnya, mereka tidak melakukan shalat di rumah mereka, tetapi di masjid. Mereka tidak mengatakan, “Ya, saya menggunakan aturan Islam dalam kehidupan saya.” Tapi mereka menunjukkannya. Dan ini tidak pernah dilakukan sebelumnya. Contohnya, tidak pernah ada presiden sebelumnya di Turki yang mengerjakan shalat meski mereka semua muslim. Tentu saja mereka menyatakan dirinya muslim. Di Turki, muslim adalah mayoritas, mungkin 99%. Tapi kebanyakan mereka tidak melakukan shalat.

Kamis, 17 Juni 2010

Perempuan Disabilitas

Hari itu bisa dibilang hari yang membanggakan bagi Ningsih, perempuan disabilitas asal Bandung. Ia mendapatkan penghargaan Kartini Award Dewan Pers pada 23 April 2010 silam.

Ningsih mempunyai ide membuat program "zakat sampah". Metodenya mudah dan sangat sederhana. Bagi siapa saja yang memiliki barang bekas, hibahkan saja kepada Ningsih dan kawan-kawan. Setelahnya, barang-barang bekas itu akan didaur ulang menjadi barang bermanfaat bagi Ningsih dan kawan-kawan.

Dalam proses produksinya, Ningsih melibatkan kaum perempuan dan anak-anak yang ada di lingkungannya lho. Karena ia tidak hanya ingin mengajarkan untuk peduli kepada lingkungan, tapi juga menumbuhkan kreatifitas di kelompok karyanya. Ningsih yang berusia 32 tahun dan sudah menderita polio sejak kecil ini juga berhasil mendirikan “sekolah hijau” sebagai bentuk kepeduliannya kepada lingkungan hidup.

Pernah dengar kata 'disabilitas' gak sob? Disabilitas itu sebelumnya disebut dengan ‘difabel’, yang merupakan akronim dari different ability. Itu adalah istilah bagi orang yang memiliki perbedaan kemampuan, atau yang dulu lebih dikenal sebagai ‘penyandang cacat’.

Menurut WHO nih sob, rata-rata 10% dari jumlah penduduk di negara-negara berkembang termasuk Indonesia mengalami disabilitas. Misalnya saja Indonesia yang berpenduduk sebanyak 200 juta, maka sekitar 20 jutanya itu mengalami disabilitas. Nah, kalau mengacu kepada perbandingan jumlah laki-laki dan perempuan yang 1:3, maka akan didapat angka 13,7 juta orang perempuan yang mengalami disabilitas.

Sementara itu, Ben Lindqvist yang banyak melaporkan mengenai masalah-masalah disabilitas, memprediksi hanya sekitar 5% kaum disabilitas di dunia yang mendapatkan rehabilitasi dan 5% yang melek huruf. Berarti, dari 13,7 juta perempuan disabilitas, hanya kira-kira baru sekitar 2.740.000 perempuan disabilitas yang dapat rehabilitasi dan kira-kira hanya 685.000 orang saja yang bisa membaca. Hmm..

Banyak forum-forum kajian yang digelar aktivis gender yang memaparkan, bahwa kendala yang paling sering dihadapi perempuan disabilitas justru berasal dari sikap negatif keluarga. Seperti yang diungkapkan Ariani dari Himpunan Wanita Penyandang Cacat Indonesia (HWPCI), keluarga kerap malu dan cenderung menyembunyikan putrinya yang disabilitas. Ironinya lagi, keluarga kadang menganggap kekurangan putrinya tersebut sebagai beban. “idealnya keluarga dapat memberikan kesamaan kesempatan, hak, dan perlakuan kepada anggota keluarganya yang disabilitas,” ujarnya. (Jurnalperempuan.com, 2010)

Menurut para aktivis gender ini, para perempuan disabilitas mengalami tiga diskriminasi. Yaitu diskriminasi kultur karena keperempuanannya dia, diskriminasi struktur yang tidak memihak, dan diskriminasi karena disabilitisnya. Dalam deklarasi BIWAKO (Kerangka Aksi Dekade Penyandang Cacat Dunia ke II) disebutkan bahwa hak-hak dasar perempuan disabilitas untuk menikah, membina keluarga dan memiliki keturunan cenderung dilanggar. Hal ini sangat disayangkan, karena bisa membuka peluang untuk terjadinya pelecehan serta kekerasan fisik dan seksual yang menimpa perempuan disabilitas.

Masalah disabilitas ini terus terang belum begitu mendapat perhatian ekstra, Sob. Karena seringnya di Indonesia, penyelesaiannya hanya ditekankan kepada pemenuhan kebutuhan praktis semacam pemberian keterampilan, modal usaha dan alat-alat bantu. Sementara pemenuhan kebutuhan strategis semacam pemberdayaan kaum disabilitas di segala lini dan pemenuhan hak-hak sipilnya masih belum banyak dilakukan.

Padahal, sesuai standar HAM universal, setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan dan perlakuan yang merendahkan derajat martabat manusia, dan ini adalah hak yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun (non-derogable rights); termasuk dalam keadaan disabilitas.

Menurut Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Amin Abdullah, dalam diskusi publik bertema Menggugat Perspektif 'Normalisme' dan Keadilan Bagi Difabel (Perspektif Kajian Agama), kaum difabel seharusnya diperlakukan sama. Mereka seharusnya bukan lagi dianggap orang yang tidak beruntung, perlu disantuni dan dipelihara dengan sekolah khusus. Namun, sejalan dengan pandangan dunia modern, mereka (apapun gendernya) berhak diperlakukan sebagai individu-individu yang mandiri, memutuskan sendiri dan berhak mendapatkan hak-hak sipilnya. Ia juga mencontohkan bagaimana bentuk sensitifitas kampus-kampus di Eropa dan Australia yang menyediakan laptop magnifier dan printer braille. “Saya mikir, apa yang menyebabkan mereka begitu, iman atau ilmu pengetahuan?” ujarnya.

Pada diskusi yang diadakan di Kantor PP Muhammadiyah, Kamis (08/04/2010) ini ia juga menyampaikan, baiknya orang Islam masuk ke dalam pengarusutamaan isu disabilitas ini. Karena menurutnya, di Indonesia kaum disabilitas kebanyakan beragama Islam.

Kisah Ningsih di atas tentunya menginspirasi kita. Meskipun banyak yang memandang Ningsih sebelah mata dengan kecacatan yang dimilikinya, namun itu bukanlah kendala baginya. Ia justru dijadikan lecutan bagi dirinya untuk terus berkarya. Perempuan yang tidak lulus jenjang Sekolah Dasar ini tidak pernah putus asa. Ia bahkan mempunyai komitmen untuk terus belajar, belajar dan belajar. Dan memang Sob, kunci itu semua bukan terletak pada keimanan saja, tetapi juga pada pendidikan yang adil dan merata bagi semua perempuan tanpa pandang ia normal atau disabilitas.

Selasa, 11 Mei 2010

Seni Arsitektur Barat yang Terinspirasi Timur

Oleh Diyah Kusumawardhani

Tahukah Sob kalau gaya arsitektur renesains Italia banyak dipengaruhi oleh karya seorang arsitek jaman Kekaisaran Turki Utsmani (Ottoman)?

Jadi, tersebutlah Mimar Sinan (1490-1588), seorang kepala arsitek Sultan Suleiman I, Selim II dan Murad III. Ia bertanggung jawab atas konstruksi lebih dari 300 bagunan utama di Istanbul pada masanya. Tapi uniknya, sentuhan karyanya itu banyak menginspirasi para seniman Eropa.

Nah, sejauh mana sih kekaisaran Ottoman mempengaruhi gaya arsitektur di seluruh Eropa? Menurut ahli desain dan arsitektur Jonathan Glancey, hal ini masih dapat Sob temui dari berbagai bangunan peninggalannya di Istanbul. Karena disana sampai saat ini masih terdapat banyak peninggalan yang berupa keajaiban pekerjaan konstruksi yang tidak terhitung jumlahnya.

Gaya-gaya arsitektur yang ditemukan Glancey di Istanbul ini mengingatkannya akan karya arsitek Ottoman Mimar Sinan pada abad ke-16. Karya-karya Sinan ternyata mempengaruhi karya seniman kontemporer Michelangelo dan Andrea Palladio. Keduanya arsitek paling berpengaruh di Italia dan jejak-jejak desain Sinan bisa ditemukan pada karya-karya keduanya.

Karya-karya Sinan diantaranya Masjid Suleymaniye di Istanbul dan Masjid Selimiye di Edirne. Seperti Komplek Masjid Raya Suleymaniye di Istanbul yang merupakan salah satu prestasi terbesar arsitektur Ottoman yang terletak di bukit kedua di Istanbul. Ini adalah masjid terbesar kedua di kota dan sekaligus pemandangan paling terkenal di Istanbul. Masjid ini dibangun atas perintah Sultan Suleiman I dan digarap oleh Sinan antara 1550-1557. Pada saat dibangun, kubahnya termasuk yang tertinggi bila diukur dari permukaan laut.

Hubungan yang terbangun antara Ottoman dan para renesains Eropa bukan saja terjalin dalam hubungan politik, budaya, dan perdagangan saja. Para sejarawan bahkan telah mencatat pengaruh arsitektur yang ada antara keduanya di masa modern ternyata memiliki relasi satu sama lain.

Sebut saja kubah Michelangelo di Roma yang dipengaruhi oleh masjid-masjid karya Sinan di Istanbul. Saking miripnya, nampak seperti Sinan yang “mencontek” desain-desain milik orang-orang Italia ini. Lalu, penyokong Seniman Andrea Palladio (1508-1580), Marcantonio Barbaro, enam tahun menjadi duta besar Venesia di Istanbul. Ini memungkinkan terjalinnya hubungan antara Sinan dan sang arsitek gereja megah St Giorgio Maggiore di Venesia, Palladio melaluinya. Bassilika buatannya ini terinspirasi oleh desain milik Sinan.

Ada beberapa fakta menarik mengenai hubungan ini yang disampaikan Deborah Howard dan Stefano Carboni melalui buku-bukunya. Deborah Howard dalam bukunya Venice and The East: The Impact of The Islamic World on Venetian Architecture (1100-1500) meneliti pengaruh dunia Islam di Venesia melalui bangunan dan dekorasi arsitekturnya. Ada banyak situs di Venesia yang nampak pengaruh Islamnya ditampilkan Howard dalam bukunya.

Ada bagian di Istana Venesia, dan merunut kepada pelacakan tradisi motif arsitektur seperti lengkungan ogee dan jendela mihrab, arsitektur Istana Venesia berada di luar ruang lingkup jangkauan sejarah seni. Hal ini mempertimbangkan seperti apa yang dikatakan masyarakat Venesia sebagai penanda adanya pengaruh timur dan sebagai tempat sosial. Desain dan dekorasi yang tidak biasa dari Palazzo Ducale yang mirip arsitektur Mamluk ini ditampilkan sebagai maksud mencitrakan Venesia sebagai pusat perdagangan dunia pada masa itu.

Dalam bab terakhir buku Howard menyebutkan bahwa Venesia adalah bagian daripada rute haji, yang menempatkan Venesia dalam hubungan komparatif-konstan ke tanah suci. Orang-orang Venesia lebih suka membangun lingkungannya menyerupai tempat suci-tempat suci yang ada daripada menirunya, hingga akhirnya kota ini mendapat istilah “flickering mirage” (kerlip fatamorgana) Yerusalem.

Stefano Carboni penulis Venice and The Islamic World (828-1797) menceritakan tentang gairah hubungan antara Venesia dan wilayah-wilayah Islam di jaman pra-modern. Dimulai dari 828, sejak para pedangang Venesia membawa pulang relikui St Mark curian dari Alexandria sampai pada jatuhnya Republik Venesia ke tangan Napoleon Bonaparte pada 1797, ia mengemukakan bahwa seni visual di Venesia secara dramatis telah dipengaruhi oleh seni Islam.

Mungkin karena posisi strategisnya di Mediterania, Venesia akhirnya menjadi tempat persinggahan barang-barang seni dari Timur melalui jalur perdagangannya. Selama beberapa periode ke depan Venesia pun berkembang sebagai pusat perdagangan, politik, dan diplomasi. Carboni juga membahas tentang kebangkitan monumental Venesia sebagai pusat pasar Eropa dan bagaimana serta mengapa kota ini menyerap budaya dan seni Islam.

Esai para ilmuwan ini menunjukkan bahwa memang ternyata ada hubungan yang unik antara Timur dan Barat melalui benda-benda seninya.

Sumber: http://muslimheritage.com/

Sejarah Bendera dalam Islam

Oleh Diyah Kusumawardhani

Tahukah Sob kalau jaman dahulu bendera Islam hanya menggunakan satu warna? Namun bukan berarti bernaung pada satu warna, melainkan hanya menggunakan satu warna saja.

Bendera Islam, menurut Wikipedia, sebuah bendera yang sesuai dengan aturan Islam. Bendera Islam pada jaman dulu ini hanya menggunakan satu warna. Warna-warna favorit itu adalah hitam, putih, merah dan hijau. Salah contohnya adalah bendera Libya jaman dulu yang berwarna hanya hijau tanpa corak atau motif diatasnya.

Sejarahnya bendera Islam ini nih Sob, sebenarnya umat Islam pada awalnya tidak memiliki simbol apa-apa. Entah itu lambang ataupun tulisan. Nah, pada masa nabi Muhammad saw, pasukan Islam dan para kafilah menggunakan bendera satu warna untuk tujuan identifikasi. Warna yang digunakan biasanya hitam atau putih. Pada generasi selanjutnya, para pemimpin Islam melanjutkan tradisi bendera ini dengan hanya menggunakan warna hitam, putih atau hijau tanpa tanda, tulisan dan simbol apapun untuk digunakan pada bendera mereka.

Apa fungsi bendera-bendera ini pada jaman Rasulullah? Ternyata, Rasul menggunakan bendera-bendera ini untuk membedakan warna pada ghazwah (ekspedisi militer atau perang yang diikuti oleh rasulullah) dan sariyyah (ekspedisi militer atau peperangan yang tidak diikuti langsung oleh Rasul). Dikisahkan bahwa para pengikut rasulullah berjuang di bawah naungan bendera putih. Sedangkan bendera utama milik nabi Muhammad dikenal sebagai "al-Uqaab". Al-Uqaab berwarna hitam, tanpa simbol-simbol atau tanda apapun. Sedangkan nama dan warna itu mengadopsi bendera milik kaum Quraisy.

Warna-warna juga digunakan sebagai representasi dinasti-dinasti di Arab. Misalnya seperti warna putih yang menjadi warna Dinasti Umayyah. Dinasti Abbasiyah menggunakan bendera berwarna hitam. Dinasti Fatimiyah yang berpaham Syiah menggunakan hijau sebagai warna tradisional mereka, sementara yang digunakan Bani Hasyim adalah merah.

Pada 1911, saat digelar pertemuan di Istanbul, diputuskan bahwa bendera modern yang mewakili semua orang Arab harus mencakup semua empat warna ini. Tiga tahun kemudian, masyarakat muda Arab memutuskan bahwa negara Arab independen kedepannya harus menggunakan bendera dari warna-warna ini. Pada 30 Mei 1917 Hussein bin Ali, Sharif dari Mekah yang juga pemimpin Pemberontakan Hijaz mengganti bendera merah polos dengan tiga garis horizontal berwarna hitam, hijau, dan putih ditambah segitiga merah di sekitar kerekannya. Ini dipandang sebagai kelahiran bendera pan-Arab.

Sejak saat itu, banyak negara-negara Arab, setelah mencapai kemerdekaan atau perubahan rezim politik, menggunakan kombinasi warna ini dalam sebuah desain yang mencerminkan bendera Pemberontakan Hijaz. Kombinasi warna ini dapat ditemukan di bendera Irak, Suriah, Yaman, Mesir, Kuwait, Uni Emirat Arab, Yordania, Otoritas Nasional Palestina, Aljazair, dan Sudan, dan mantan bendera Irak dan Libya.

Ornamen Tambahan Bendera

Beberapa bendera Arab dihiasi dengan beberapa simbol atau tulisan. Seperti bendera dari Libya, Turki, Tunisia, Turkmenistan, Maroko, Pakistan dan Arab Saudi.

Pada masa Kekaisaran Ottoman, bulan sabit dan bintang berafiliasi dengan dunia Muslim. Ada sebuah legenda yang menyatakan bahwa pendiri Kekaisaran Ottoman, Osman I, bermimpi melihat bulan sabit membentang dari satu ujung bumi ke ujung lainnya. Ia mentakwilkannya sebagai pertanda baik dan dia memilih untuk menggunakan bulan sabit ini sebagai simbol dinastinya.

Ada spekulasi filosofi lima titik pada lambang bintang mewakili lima rukun Islam. Dugaan ini bukanlah filosofi bendera Ottoman, dan juga bukan filosofi yang harus ada pada bendera-bendera yang digunakan di dunia Islam saat ini. Bulan sabit dan bintang tidak memiliki signifikansi apapun secara keagamaan terhadap Islam, namun lebih mengarah kepada ikon pagan kuno. Sehingga tidak heran jika banyak sarjana Muslim yang menentang penggunaan tanda-tanda ini di menara masjid atau menggunakannya untuk menunjukkan simbolisasi masyarakat Muslim.

Ketika Selim I kembali berkuasa sebagai khalifah, bendera Ottoman berwarna merah dengan lingkaran hijau kuning serta dihiasi tiga bulan sabit. Utsmani untuk pertama kalinya memisahkan antara bendera agama dan bendera nasional. Bendera nasional berwarna merah dengan bulan sabit menghadap ke kanan, sementara bendera keagamaan hijau dengan bulan sabit menghadap kanan juga. Kemudian, sebuah bintang bersegi lima ditambahkan untuk melambangkan lima rukun Islam. Khas bendera hijau dengan bulan sabit dan bintang menjadi bendera standard negara Islam.

Menariknya, sebagian besar orang berpikir bahwa bendera ini telah digunakan oleh umat Islam sejak awal. Bendera bulan sabit ini dengan beberapa variasi masih digunakan oleh berbagai entitas Muslim; misalnya, Aljazair, Azerbaijan, Komoro, Malaysia, Maldives, Mauritania, Pakistan, Tunisia, Turki, Turkmenistan, Republik Turki Siprus Utara, Uzbekistan, dan Sahara Barat.


Namun berdasarkan sejarah ini pula, banyak umat Islam menolak menggunakan bulan sabit sebagai simbol Islam terutama negara-negara Arab (Aljazair dan Tunisia menjadi pengecualian). Islam secara historis tidak memiliki simbol dan banyak yang menolak untuk menerima apa yang pada dasarnya merupakan ikon pagan kuno ini.

Selain simbol bulan sabit dan bintang yang paling sering digunakan sebagai ornamen bendera, ada juga tulisan. Yaitu penggunaan kalimat syahadat (la ilaha illa-llāh, wa Muhammad rasūlu-llāh) dan kalimat takbir (Allahu Akbar) yang keduanya dibuat dalam tulisan Arab. Seperti bendera Irak yang menggunakan warna pan-Arab dengan tambahan kalimat takbir, Arab Saudi dan Afghanistan yang menggunakan kalimat syahadat.

Bendera mengandung kalimat takbir dan kalimat syahadat sangat dihormati, karena merupakan inti dari keyakinan umat Islam. Penodaan terhadap bendera dengan tambahan ornamen tulisan tersebut dapat dirasakan sebagai serangan terhadap Islam tanpa memandang kebangsaan. Sedangkan penyerangan sebuah negara Islam yang benderanya tidak mengandung ungkapan-ungkapan ini, tidak akan dipandang sebagai serangan terhadap agamaIslam itu sendiri, tetapi hanya serangan terhadap negara.


Bendera yang bertuliskan kalimat syahadat atau kalimat takbir juga banyak digunakan sebagai lambang pada seragam tentara, angkatan laut dan pejabat pemerintah maupun kendaraan. Dalam beberapa kondisi hal ini tidak direkomendasikan. Sebab, sesuai dengan ajaran Islam tulisan-tulisan ini dilarang masuk ke toilet karena tulisan ini diambil dari al-Qur'an.

Sumber: Wikipedia