Selasa, 11 Mei 2010

Buah Tiin: Si Mungil Yang Sarat Manfaat

Oleh Diyah Kusumawardhani

Dalam satu riwayat ketika Abu Darda memberikan hadiah satu wadah buah Tiin kepada Rasulullah maka beliau bersabda: “Jika aku katakan ada buah yang diturunkan dari surga, maka aku pastikan buah Tiin-lah yang dimaksud, karena sesungguhnya buah surga itu mempunyai cirri tanpa biji. Maka makanlah karena ia bisa menyembuhkan wasir dan encok.”

Tahukah Sob kalau buah Tiin yang ada di al-Quran Surat at-Tin itu benar nyata? Yup, buah Tiin (Ficus carica) – yang punya nama panggilan lain yaitu buah Ara dan buah Fig ini – ternyata benar nyata dan dewasa ini marak di budidayakan di beberapa negara.

Di Amerika, Australia, Itali, Perancis buah ini telah dibudidayakan secara komersil untuk dijadikan: buah segar, selai, jus, campuran kue dan dikeringkan. Sedangkan di Indonesia sendiri, keberadaan tanaman ini masih berada di sekitar kalangan hobiis dan di pondok-pondok pesantren. Seperti di pesantren-pesantren di Jawa Timur, terutama di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, yang pernah mendatangkan langsung bibit buah ini dari Yordania sekitar belasan tahun yang lalu.

Tapi tak perlu jauh-jauh ke Lirboyo kalau ingin melihat buah Tiin. Karena di markas besar eL-Ka di Cipinang Cempedak III, Sob bisa menemukan tanaman buah ini tumbuh di halaman belakangnya. Kalau Sob berkesempatan silaturahim ke markas besar eL-Ka dan penasaran ingin melihat wujud tanaman buah Tiin, Sob boleh kok kalau cuma sekedar mengintip kayak apa bentuknya, he he he.

Literatur sejarah mencatat kalau buah Tiin ini termasuk tumbuhan yang dikenal lama bangsa Arab, walaupun tumbuhan itu tidak tumbuh di Negara arab. Buah Tiin sudah ada semenjak 4000 tahun sebelum masehi. Bahkan merupakan tanaman yang pertama kali dibudidayakan dan lebih tua dari Gandum.

Banyak manfaat dari buah Tiin ini bagi kesehatan. Konon kabarnya, tabib dan filosof Yunani terkenal Socrates sejak 4000 tahun yang lalu, menyebut buah Tiin sebagai buah obat. Bahkan menurut Ibnu Sina buah ini dapat digunakan untuk menurunkan demam dan menguatkan rahim ibu. Sedangkan menurut Ibnu Qoyim buah Tiin ini bisa menghilangkan batu ginjal, menghilangkan racun, radang tenggorokan, serta memperbaiki fungsi lever dan limpa.

Berdasarkan penelitian California Fig Nutritional Information, buah Tiin mengandung serat (dietary fiber) yang sangat tinggi. Setiap 100 gram buah Tiin kering terkandung 12.2 gram serat, jauh lebih banyak dari apel yang hanya mengandung 2.0 gram dan jeruk 1.9 gram.

Kelebihan yang lain, buah Tiin ini rendah lemak, rendah sodium, rendah kalori dan bebas kolesterol sehingga sangat cocok dikonsumsi para penderita diabetes mellitus. Si mungil ini juga mengandung benzol dehyde terbukti sangat efektif untuk menghambat pertumbuhan tumor. Selain itu, beragam vitamin dan mineral bermanfaat juga terkandung di dalam buah ini. Setiap 100 gram-nya mengandung vitamin A sebanyak 9.76 IU, vitamin C sebanyak 0.68 mg, kalsium 133.0 mg dan zat besi 3.07 mg.

Sedangkan menurut hasil Riset Universitas Rutgers di New Jersey membuktikan bahwa buah Tiin mengandung antioksidan yang dapat mengikat senyawa karsinogen penyebab kanker. Buah ini juga mengandung asam lemak tak jenuh yang dibutuhkan bagi kesehatan, diantaranya omega-3 dan omega-6. Lemak ini terbukti berperan dalam pencegahan penyakit jantung koroner.

Wuih, ternyata banyak sekali ya manfaatnya. Ada yang berminat buat membudidayakan buah ini, Sob?

Tidak ada komentar: