Rabu, 21 Juli 2010

Melawan Israel

Khilafah Turki Utsmani runtuh. Sejak saat itu, di Turki, orang-orang Yahudi berkuasa. Sedangkan umat Islam, sangat teraniaya dan dizalimi, azan yang berbahasa Arab diganti dengan bahasa setempat, jilbab dilarang, banyak Muslim dan Muslimah dipenjara, dan kebebasan beragama menjadi isapan jempol belaka ketika Yahudi berkuasa.

Hal itulah yang memenuhi pikiran utama Hasan al Banna. Dan ketika Perang Arab-Israel berlangsung, Hasan al Banna tanpa ragu mengirimkan pasukan Ikhwanul Muslimin untuk turut berjuang di Palestina.

Tepatnya pada 1947-1948, Ikhwanul Muslimin mengirimkan 10.000 pasukan pejuang Ikhwan ke Palestina dan membebaskan tanah suci itu dari penjajah Zionis Israel. Pasukan tidak dikenal sama sekali oleh dunia Arab saat itu. Pasukan itu dilahirkan oleh sistem pendidikan Ikhwanul Muslimin. Dari hasil didikan dan madrasah Hasan al Banna, Ikhwanul Muslimin berhasil mengirimkan pasukan-pasukan yang lebih mencintai syahid di jalan Allah, membantu saudara seiman di Palestina.

Tidak ada komentar: