Rabu, 21 Juli 2010

Patung Perempuan Telanjang

Suatu hari di Mahmudiah, Hasan al Banna berjalan-jalan di tepi sungai Nil. Di sepanjang sungai, khususnya di perlintasan Mahmudiah, ditemukan banyak sekali pembuat kapal layar.

Tiba-tiba ia melihat seorang pembuat kapal yang menggantung patung perempuan telanjang yang terbuat dari kayu di atas tiang kapalnya. Hal itu melukai perasaannya. “Hal ini jelas melanggar moral dan etika. Apalagi di tempat itu banyak sekali perempuan yang pulang dan pergi mengambil air di sungai,” kenangnya.

Jika pemuda lain biasanya akan membiarkan peristiwa itu berlalu begitu saja. maka tidak dengan Hasan al Banna. Ia pun pergi menemui pegawai pemerintahan setempat dan melaporkan hal tersebut pada aparat. Laporannya ditanggapi serius. Bersama seorang aparat keamanan ia pergi menemui pemilik kapal, menegur, dan memintanya untuk menurunkan patung telanjang tersebut saat itu juga.

Keesokan harinya, karena aparat itu merasa kagum kepada Hasan al Banna muda, ia pergi ke sekolah dan menemui kepala sekolahnya. Ia menceritakan dengan penuh kekaguman dan takjub pada sang Hasan al Banna.

Tidak ada komentar: