Rabu, 21 Juli 2010

Tegas Menegakkan Kebenaran

Sesungguhnya, penjajah Inggris terus mengawasi gerak-geriknya. Penjajah tahu pengaruh dan bahaya yang dihasilkan oleh seorang Hasan al Banna. Diupayakanlah berbagai macam rayuan untuk membujuknya. Mereka berpikir, siapa tahu Hasan al Banna merupakan jenis manusia yang mudah tergiur dengan harta dan jabatan.

Kedutaan Inggris pernah meminta agar Hasan al Banna bersedia berceramah dengan tema demokrasi di radio dengan imbalan 5000 poundsterling saat itu. Hasan al Banna kemudian menyanggupi melakukannya tanpa imbalan. Namun tema demokrasi yang akan disampaikan harus sesuai pemahaman dan persepsi dirinya, bukan demokrasi versi para penjajah.

Mereka lalu berkata, “Tidak! Bicaralah menurut persepsi Inggris dan para sekutunya meski bertentangan dengan perikemanusiaan!” Kemudian Hasan al banna menjawab, “Enyahlah kalian dari sini! Kalian telah tersesat dari jalan yang benar dan menyimpang dari kebenaran!”

Hasan al Banna adalah orang yang tegas dan memiliki komitmen yang tinggi untuk menegakkan kebenaran. Banyak kisah yang menggambarkan sikapnya ini. Seperti ketika suatu hari Hasan al Banna mendapat panggilan dari Ro’is an Niyabah (Direktur Perwakilan) di Kairo untuk diinterogasi.

Sebelum memasuki kantor, seorang pembela menawarkan diri menjadi pendampingnya. Namun, Hasan al Banna melihat penasehat hukum itu merokok. Padahal saat itu sedang bulan suci Ramadhan. Kemudian beliau berkata, “Kami tidak minta bantuan kepada orang yang berbuat maksiat dalam rangka taat kepada Allah.”

Lalu Hasan al Banna juga pernah dengan tanpa basa-basi meluruskan seorang hakim besar yang memakai cincin emas. Hakim itu juga makan menggunakan wadah yang terbuat dari perak.

Tidak ada komentar: